1. Kanker di sumsum tulang

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, leukimia atau yang dikenal juga dengan sebutan kanker darah merupakan penyakit yang menyerang sel darah dan sumsum tulang. Jika sumsum tulang dalam keadaan normal, itu akan menghasilkan sel darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).

Sementara itu, pada penderita leukimia, terjadi masalah dalam produksi komponen darah tersebut. Sumsum tulang dipenuhi oleh sel kanker yang mengakibatkan produksi sel darah normal terganggu. Sel darah yang sering menjadi sel kanker adalah sel darah putih (leukosit).

2. Sel leukimia tidak mati

Tidak seperti sel darah yang normal, sel leukimia tidak mati ketika mengalami kerusakan atau bertambah tua. Dampaknya sel akan semakin banyak menumpuk di tubuh dan hal ini yang akan mengganggu fungsi darah normal seperti mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, melawan infeksi, hingga mencegah perdarahan.

3. Tidak mengenal stadium

Mendengar penyakit kanker kita biasanya mengenal ada tingkatan stadium 1-4 tergantung dari luas dan penyebaran tumor. Namun karena leukimia adalah penyakit sumsum tulang maka prognosis dilakukan dengan melihat faktor lain seperti jumlah sel darah, pembesaran limpa, dan umur serta gender pasien.

“Jadi sebetulnya leukimia itu tidak ada golongan 1, 2, 3, dan 4. Penggolongan leukimia itu diukur apakah dia standard-risk, high-risk, atau very high-risk,” kata spesialis hematologi onkologi anak Dr dr Rini Purnamasari dari RSUD Tangerang.

4. Kanker yang banyak diidap anak dan orang tua

Meski leukimia bisa menyerang siapa saja, secara statistik penyakit ini lebih sering diidap anak-anak dan orang tua.

Kementerian Kesehatan RI pernah menyebut hampir sekitar 60 persen kasus kanker pada anak-anak adalah leukimia. Sementara pada orang tua leukimia yang banyak menyerang adalah kasus leukimia akut.

5. Leukimia tidak menular

Konsultan Hematologi PCC, Colin Phipps Diong menjelaskan, kendati kanker darah merupakan penyakit genetik, tapi tidak diturunkan oleh orangtua kepada anak.

“Ini bukan salah orang tua. Tidak, penyakit ini tidak diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Penderita yang hamil, bayinya akan baik-baik saja. Tidak seperti jenis kanker lain,” kata Phipps.

Phipps menyebut, perubahan gen pada penderita kanker darah terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Perubahan ini tidak diturunkan, melainkan terjadi ketika sudah berkembang dalam tubuh.